TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

27 Mei 2018

Gisavo dan Sepak Bola


Usianya kini 13 tahun. Agustus nanti 14. Sejak SMP, mulai senang nonton sepak bola. Setidaknya, sudah punya tim idola: Persib. Dulu waktu SD, mana pernah dia anteng nonton olahraga rakyat itu di depan televisi. Apalagi datang ke stadion.

Dia anak saya. Namanya Gisavo Lembayung Lelaki Akbar. Duduk di kelas 8 SMPN 20 Kota Bandung, dia punya banyak pengalaman baru, selain tentu saja teman baru. Yang paling berkesan, nyaris semua teman laki-laki satu kelasnya menyukai sepak bola, terutama Persib. Saking ngefansnya sama Persib, mereka pernah dihukum gara-gara berteriak menyanyikan yel Persib saat jam pelajaran kosong. 

Persib vs Persipura 12 Mei jadi laga perdana Gisavo menonton sepak bola secara serius. Sebelumnya dia memang pernah menyaksikan tayangan sepak bola di televisi, tapi tampak tak terlalu menikmati. Selain itu, untuk kali pertama Gisavo menonton langsung laga tersebut di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung.

Takjub ya, senang tentu saja. Begitu memasuki stadion, decak kagum mulai terdengar dari mulut Gisavo. Matanya pun awas menatap sekeliling. Beruntung bagi dia karena laga Persib vs Persipura termasuk sarat gengsi. Bisa dipastikan, kualitas permainan kedua tim tak diragukan lagi. 

Atmosfer panasnya laga sudah terasa sejak pukul 16.00 WIB. Padahal pertandingan baru mulai pukul 18.30 WIB. Yel-yel Persib, bunyi tetabuhan, atribut, bendera, dan beragam pernak-pernik Persib sudah menghiasi stadion. Mereka memang sengaja datang lebih awal, termasuk kami, lantaran khawatir tak kebagian tempat duduk. 

Pergi dari rumah selepas Asar atau sekitar pukul empat kurang, sepanjang jalan kami banyak bertemu rombongan bobotoh. Saya dan Gisavo tiba di Stadion GBLA pukul 16.30 WIB. Kebetulan, rumah kami tak begitu jauh dari stadion yaitu di sekitaran Margacinta. Maka, waktu tempuh rumah-stadion pun cukup singkat. Kecuali saat macet melanda. 

Kami duduk di VIP bawah. Baru pukul 16.30 WIB, kursi penonton sudah padat. Saya mendekati area wartawan. Kursi VIP bawah tempat kami duduk pun sudah nyaris penuh. Padahal harganya cukup mahal. Seorang teman mengajak gabung. Akhirnya, kami ada di tempat para kuli tinta itu meliput. 

Sepanjang menunggu laga berlangsung, anak saya tak henti-hentinya menyaksikan tingkah polah suporter yang beragam. Semakin lama, kursi penonton kian penuh. Menjelang Magrib, semua kursi nyaris terisi. Tak ada kursi kosong lantaran sebentar lagi laga dimulai. Setelah menunaikan Salat Magrib, mata kami tertuju ke lapangan. Kami semringah, Persib menang 2-0. 


Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra