TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

22 Desember 2008

Bibir Jontor Gara-gara Sepakbola

Kasihan Gisavo, anakku. Gara-gara mengikuti ekstra kurikuler (ekskul) sepakbola di TK Al Muhajir Sabtu (20/12) lalu, ia terjatuh dan terluka mulai dari ujung hidung hingga bibir bagian atas. Aku sempat panik melihat kondisi lukanya. Hidungnya berdarah. Bibirnya juga jadi jontor dan sempat kesulitan mengunyah makanan. Tapi, melihat dia tenang-tenang saja dan tetap tertawa, aku sedikit lega. Gisavo lantas menceritakan kejadian yang menimpanya. “Bapak, tadi Gisa jatuh abis balap lari sama Zaki. Tapi gak nangis kok. Laki-laki kan gak boleh nangis ya pak?” katanya.Aku mengangguk sambil tersenyum. “Larinya kalah menang?” tanyaku. “Kalah pak, kan jatuh,” ujar Gisavo lagi. Kami berjalan menjauhi sekolah menuju rumah.

Anakku memang memilih ekskul sepak bola dan menyanyi di sekolah. Dalam satu minggu, ia berlatih menyanyi pada hari Senin, dan sepakbola pada hari Sabtu. Aku tidak tahu dari mana awalnya ia sangat menyukai sepak bola. Namun sejak lahir, kedua kakinya memang tak pernah berhenti bergerak. Selain itu, saat usianya barui baru satu tahun, Gisavo juga sangat senang mengoleksi bola. Berbagai jenis bola mulai dari yang kecil sampai besar, menumpuk di rumah. Saking banyaknya, sebagian aku hibahkan pada sepupu yang kebetulan mempunyai anak seusia Gisavo. Hampir setiap pagi, aku juga menyempatkan diri membawanya ke lapangan, baik saat berada di rumah orangtua maupun rumah mertua.

“Pak, Gisavo jatuh. Hidungnya berdarah!” seru istriku, Sabtu (20/12) pagi. Rupanya, ia mendapatkan kabar itu lewat telepon dari sesama orangtua murid di TK Al Muhajir. Aku langsung berangkat dan mematikan rokok. Istriku menyusul kemudian. Begitu sampai di sekolah, beberapa anak tampak sedang berlatih sepakbola. Mereka melakukan pemanasan dengan adu kecepatan lari. “Hmm, mungkin Gisavo jatuh saat adu kecepatan lari,” pikirku. Namanya anak-anak, saat berlari cepat, keseimbangan badannya tentu belum kuat benar sehingga wajar kalau terjatuh. Gisavo memang tidak ada dalam kelompok anak-anak yang sedang bermain bola. Aku pun mulai mencarinya dengan bertanya kepada ibu-ibu yang berkumpul di depan kelas.

“Iya, tadi Gisavo jatuh, terus hidungnya dan bibirnya berdarah. Tapi hebat, dia gak nangis. Sekarang dibawa ibu guru jalan-jalan sama anak-anak kelas B,” kata salah seorang orangtua siswa yang anaknya sekelas dengan Gisavo, menjawab pertanyaanku. Syukurlah. Aku pikir Gisavo terluka parah. Kalau masih bisa diajak jalan-jalan dan tidak menangis, berarti lukanya tidak terlalu serius. Tapi, rasa khawatir tetap saja ada hingga aku tetap menunggu Gisavo di sekolah. Limabelas menit berlalu, Gisavo masih belum tampak. Akhirnya, karena yakin dia tidak menderita luka serius, aku kembali ke rumah, menghabiskan sisa rokok yang ditinggal di asbak. Saat itu, waktu masih menunjukkan pukul 09.30 WIB. Berarti masih ada 30 menit lagi waktu santai sebelum menjemput kembali Gisavo ke sekolah.

Pukul 10.05 WIB, aku kembali ke sekolah. Gisavo bersama teman-temannya sudah ada di kelas. Lewat kaca jendela, aku melihat dengan seksama wajah Gisavo karena penasaran dengan luka yang dideritanya. Ya ampun, ternyata bibirnya masih berdarah. Di antara hidung dan mulut juga tampak luka yang sedikit menganga. Sementara ujung hidungnya terlihat baret-baret. Mungkin karena luka, bibir atasnya jadi bengkak. Iih, kok bibir anakku jadi jontor ya. Melihat aku berada di jendela, Gisavo tersenyum. Ia seperti tak sabar ingin segera pulang dan menceritakan pengalamannya terjatuh saat berlatih sepakbola. Benar saja, begitu bel sekolah berbunyi, Gisavo langsung berlari memburuku. Dengan semangat 45, ia kemudian menceritakan seluruh kejadian yang menimpanya saat berlatih sepakbola. Ah, meski bibirnya jontor, anakku ternyata masih tetap lucu. “Pak, gendong ya,” pinta Gisavo. Aku tersenyum dan meraihnya.

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra