Sebuah elf warna hitam nopol Z 7881 DX Jurusan Leuwipanjang-Cikajang jungkir balik di kawasan Lebak Jero, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, kemarin malam sekitar pukul 21.00 WIB. Diduga, sang sopir tidak bisa mengendalikan mobil yang melaju dari arah Bandung menuju Garut tersebut dengan kecepatan tinggi. Kondisi jalan yang menurun disertai belokan tajam, memang membuat kawasan Lebak Jero rawan terjadi kecelakaan. Sebelum jungkir balik, elf tampaknya terlebih dulu menghantam parit dengan keras. Aparat Polsek Kadungora yang mendapat laporan dari warga, langsung bergerak ke lokasi sekitar lima menit setelah kejadian. Mereka menemukan elf masih tergeletak dengan posisi terbalik miring. Kondisi mobil rusak parah. Bagian depan ringsek. Kaca depan dan pinggir pecah berantakan. Bau solar yang tumpah begitu menyengat. Kawasan Lebak Jero yang gelap gulita karena hanya dikelilingi hutan
dan tebing menyulitkan polisi melihat secara jelas kondisi elf dan para korban. dilihat dari kerusakannya yang sangat parah, korban diduga menderita luka berat. Kasak-kusuk, polisi pun berusaha mencari korban. Mereka menerangi setiap sudut bagian dalam elf dengan senter, khawatir ada korban yang terjepit di antara kursi-kursi. Usaha polisi sia-sia. Tak satu pun korban ditemukan. Bahkan sopir maupun kernet elf menghilang tak tahu rimbanya.
"Kalau dilihat dari kondisi mobil yang rusak parah, pasti korban luka parah. Tapi, di mana mereka?" tanya salah seorang aparat kepolisian dari Polsek Kadungora dengan nada heran. Aku dan Kemal Tribun Jabar yang kebetulan berada di lokasi kejadian juga heran. Jarak waktu antara kecelakaan tersebut dengan kedatangan polisi tidak berbeda jauh. "Waaah, ini aneh. Sepertinya mereka dibawa oleh warga ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Tapi cepat sekali," ujar polisi lainnya menduga-duga. Lewat sarana HT dan telepon genggam, polisi pun mencari tahu keberadaan korban, baik di RS dr Slamet Garut, maupun di RS Cicalengka. Hasilnya nihil. Tidak ada satu pun rumah sakit yang menerima korban kecelakaan elf di kawasan Lebak Jero. "Kalau mereka selamat, sakti benar. Kondisi elf betul-betul hancur. Bagian depannya saja tidak berbentuk. Pasti mereka tergencet badan mobil," kata polisi tadi.
Tak urung, keberadaan korban kecelakaan elf tersebut menjadi perbincangan hangat antara polisi dengan warga sekitar, termasuk aku dan Kemal. Setelah gagal mencari tahu keberadaan korban, polisi berinisiatif menghentikan satu per satu elf yang lewat di lokasi kecelakaan. Mereka kemudian menanyakan pemilik elf nahas tersebut ke sopir elf yang kebetulan melintas. "Tahu siapa yang punya elf ini?" tanya salah seorang polisi kepada sopir elf yang kebetulan tengah melajukan kendaraannya di kawasan Lebak Jero. Sang sopir turun dari mobil dan memperhatikan elf tersebut. "Tidak tahu pak. Ini mah beda jurusan!!" ujarnya sambil kembali menaiki elf yang dikemudikannya. Selama hampir satu jam, polisi bertahan di lokasi kejadian untuk mencari tahu keberadaan korban sekaligus menunggu mobil patroli kecelakaan lalu lintas (lakalantas) Polres Garut datang. Sebuah elf kembali dihentikan. Pertanyaan yang sama diajukan kepada sang sopir. Tidak seperti sebelumnya, kali ini pertanyaan tersebut berbuah hasil. Sang sopir rupanya mengetahui siapa pemilik elf nahas tersebut. "Ieu mah nu si Asep pak. Rumahnya di daerah Kadungora. Biasanya juga dipakai oleh sopir tembak, si Ade yang rumahnya di Jalan Cagak. Eta si Ade nu leutik-leutik ditato," kata sopir tersebut. Polisi pun meminta sopir tersebut pergi ke rumah Asep untuk mengabarkan kecelakaan yang menimpa elf kepunyaannya. "Siap pak,
saya langsung ke rumah Asep," jawab sopir itu bersemangat.
Meski pemilik kendaraan sudah diketahui, aku dan Kemal masih penasaran mengenai jumlah korban. Kemal bersikukuh ada korban luka, bahkan kemungkinan meninggal. Tapi, perasaaanku mengatakan lain."Paling yang ada dalam elf sopir sama kernet. Tidak ada penumpangnya," kilahku. Untuk memastikan apakah ada korban dalam kecelakaan tersebut, kami menunggu hasil penyelidikan polisi. Setengah jam berlalu. Polisi masih kebingungan. Akhirnya, aku mengalah dan mengajak Kemal pergi. “Yuk ah mal. Moal aya korban,” ajakku. Semangat Kemal pun luluh. Ia mengikuti ajakanku. Elf masih tergeletak sementara waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.
Tadi siang, Kemal pergi ke Polres Garut. Kabarnya ada ekspose kasus penyelundupan minyak tanah dengan dua tersangka. Iseng-iseng, Kemal mengaku menanyakan kondisi elf yang kemarin malam jungkir balik di Lebak Jero kepada Kabag Ops Polres Garut Kompol Ade Najmulloh. “Wah, saya juga bingung tuh. Sopir sama kernetnya gak ada. Kayaknya kabur,” kata Ade seperti diceritakan Kemal. Menurut Kemal, Ade juga sempat menunjukkan elf yang terguling tersebut. Kondisinya betul-betul rusak parah. Hmmm, berarti, semalam polisi memang gagal mencari korban, bahkan pemilik elf tersebut. Bisa-bisanya ya, korban kecelakaan menghilang tanpa jejak meski kondisi kendaraan yang ditumpanginya rusak berat. “Kita tunggu saja, nanti juga ada yang datang,” kata Ade.
02 September 2008
Busyet, Korban Laka Lantas Hilang!
Label: berita, misteri, perjalanan
0 komentar:
Posting Komentar