TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

25 Desember 2006

Benteng Penahan Tebing Roboh

PARONGPONG, TRIBUN - Benteng penahan tebing di Kampung Panyairan Jompo RT 2/3, Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, roboh dan menimpa rumah warga, Minggu (24/12) malam. Akibatnya, dua kakak beradik yaitu Sinta (17) dan Cahyani (2) yang tinggal di
rumah tersebut tewas tertimbun batu dan tanah.

Selain merenggut dua nyawa, reruntuhan tebing juga membuat tiga orang lainnya menderita luka. Mereka adalah Usin (40) dan Yati (31) orangtua korban, serta Pian (20) anak pertama pasangan tersebut. Usin bahkan harus dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena tulang rusuknya patah.

Informasi yang dihimpun tribun, Senin (25/12),longsor terjadi sekitar pukul 23.00. Hujan cukup lebat yang mengguyur wilayah Parongpong sejak pukul 14.30 membuat benteng penahan tebing setinggi 8 meter roboh dan menimpa rumah pasangan Usin-Yati yang berada persis di bawah benteng.

Tak pelak, Sinta dan Cahyani yang tengah berada di kamar belakang bersama Usin, langsung tertimbun batu dan tanah. Keduanya tewas di tempat, sementara Usin menderita luka berat dan dilarikan ke RSHS Bandung. Yati sendiri saat itu tengah menonton televisi di ruang lainnya sedangkan Pian, berada di kamar sebelah.

Meski tertimbun reruntuhan batu dan tanah dari kaki hingga pinggang, luka yang diderita Yati tidak terlalu parah. Ibu empat anak ini kini dirawat di rumah tetangganya setelah sempat dilarikan ke RSHS bersama Usin, suaminya. Sedangkan Pian, hanya menderita luka lecet dan sudah bisa beraktivitas kembali.

Menurut Rohman (42), saksi mata kejadian, dirinya mendengar suara gemuruh cukup keras sekitar pukul 23.00 malam. Saat itu, Rohman berada di rumah tetangganya yang tengah menggelar pesta perkawinan, tidak jauh dari rumah Usin. Mendengar suara tersebut, Rohman langsung berlari menuju arah suara.

"Saya kaget begitu melihat benteng yang berada di bawah kandang sapi milik Hj Azizah sudah runtuh dan menimpa rumah Usin yang berada di bawah benteng. Bersama 4 warga lainnya, saya langsung menolong korban yang tertimbun batu sebesar kepala dan tanah,"
kata Rohman kepada wartawan, Senin (25/12).

Rohman menuturkan, pertama kali ia mengangkat tubuh Cahyani dari reruntuhan. Saat diangkat, kata Rohman, kondisi Cahyani cukup mengenaskan dan sudah tidak bernyawa. Selang beberapa menit kemudian, Rohman mengangkat tubuh Sinta yang juga sudah tidak
bernyawa, persis di sebelah jasad Cahyani.

"Baru setelah keduanya diangkat, sejumlah warga lainnya mulai berdatangan dan mengangkat Usin serta Yati. Kondisi Usin saat diangkat boleh dibilang sekarat, sementara Yati yang ditemukan di ruangan lain juga pingsan. Setelah sempat dibawa ke rumah tetangga, Usin dan Yati dilarikan ke RSHS," kata Rohman.

Pantauan Tribun di lokasi kejadian sekitar pukul 10.30, reruntuhan benteng masih tampak menutupi rumah Usin. Hampir seluruh bagian benteng sepanjang 48 meter tersebut runtuh. Sementara puluhan warga tampak berkerumun di sekitar lokasi kejadian. Selain menimpa rumah Usin, sebuah kandang sapi juga tak luput dari runtuhan batu dan tanah. (tig/rry)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra