Di Kota Bogor, ada sindikat maling motor yang konon jadwal kerjanya lebih disiplin daripada sebagian pegawai kantoran. Bayangkan saja, mereka beraksi lima kali seminggu, dengan ritme yang konsisten. Lalu, ada yang lebih mengejutkan: mereka libur setiap Selasa dan Sabtu.
Uniknya, kelompok ini -Eka (40), S alias Abah (45), dan Mahrudin (43)- bukan maling sembarangan. Selama 1,5 tahun mereka mencatat lebih dari 300 motor raib di Bogor Tengah, Bogor Timur, dan Bogor Utara. Polisi pun berhasil menangkap mereka, 7 September lalu.
Nah, kalau dihitung-hitung, produktivitas mereka bisa bikin iri pegawai sales. Rata-rata lima motor per minggu, dengan libur tetap dua hari. Disiplin, konsisten, dan hasilnya “stabil” —meski jelas haram.
Motor curian itu kemudian dijual ke Sukamantri, Pamijahan, hingga Sukabumi, dengan harga Rp3–4 juta per unit. Lengkap dengan “bonus ancaman”: kalau korban melawan, mereka keluarkan golok atau pistol mainan untuk menakut-nakuti.
Entah ini kebetulan atau memang sudah jadi “peraturan perusahaan”, yang jelas para maling ini membuktikan bahwa bahkan kejahatan pun butuh manajemen waktu. Kantoran punya weekend, maling punya midweek break.
Lucunya, pola libur mereka ini menimbulkan banyak spekulasi. Mungkin Selasa mereka gunakan untuk rapat evaluasi:
“Bro, motor yang minggu lalu laku berapa?”
“Atuh, jangan lupa setor ke bendahara ya.”
Sedangkan Sabtu? Bisa jadi jadwal untuk keluarga. Bayangkan si maling pamit ke anaknya:
“Maaf ya Nak, Ayah gak bisa nemenin piknik Minggu ini. Sabtu kan hari libur, jadi Ayah fokus sama kamu dulu.”
Kalau dipikir-pikir, maling pun butuh work-life balance. Jangan-jangan, kalau sudah ada BPJS Ketenagakerjaan versi “asosiasi maling”, kita akan dengar istilah baru: Cuti Tahunan Pencuri Bermotor.
Namun, ada hikmah yang bisa kita ambil. Bagi warga Bogor yang motornya sering waswas, mungkin catat kalender: Selasa dan Sabtu relatif lebih aman.
Selebihnya? Ya, jangan lupa kunci ganda, doa, dan waspada. Karena maling memang punya hari libur, tapi rasa kehilangan motor tentu liburnya nggak pernah ada.***
0 komentar:
Posting Komentar