TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

12 Oktober 2009

Chelsea dan Anak Tikus

Pecinta sepakbola, terutama penggemar Premier League, tentu mengenal klub sepakbola Chelsea. Ya, klub asal Kota London Inggris yang dikenal dengan sebutan The Blues ini, sudah menghabiskan banyak sejarah dalam dunia sepakbola Inggris. Berdasarkan data dari Wikipedia Indonesia, klub ini didirikan oleh HA Mears pada tahun 1905 dan memiliki stadion sendiri di Fulham London Barat. Stadion tersebut mampu menampung sekitar 42.360 penonton.


Nah, adik ipar saya adalah salah satu penggemar berat Chelsea. Namanya Nivo Febriantino atau akrab disapa Apo. Meski begitu, empat keponakannya –termasuk anak saya, diwajibkan memanggil nama Apo dengan sebutan Oom Ganteng. Padahal menurut saya sih wajah Apo standar alias tidak terlalu ganteng meski tidak jelek-jelek amat. Saking ngefansnya Apo dengan klub sepakbola Chelsea, segala pernak-pernik yang berbau klub tersebut dia beli. Mulai dari jam dinding, seprei, kaos, gelas, hingga gantungan kunci. Setiap Chelsea bertanding, Apo pun tak pernah melewatkannya. Maksudnya nonton siaran langsung di televisi.

Lantas, apa hubungan Chelsea dengan anak tikus? Begini. Beberapa bulan lalu, Apo mendapat hadiah anak kucing dari temannya. Warna anak kucing itu abu-abu. Seperti sudah menjadi bagian dari keluarga mertua saya, kucing itu dipelihara dengan baik. Makanannya pun dijaga. Meski kadang-kadang menyebalkan juga karena suka sembarangan buang kotoran, Chelsea tetap disayang. Kini, anak kucing jantan itu menjelma menjadi kucing perkasa. Layaknya kucing-kucing lain, Chelsea kerap mencari tikus di dapur. Setiap malam, dia pasti keluyuran di dapur, masuk ke celah-celah lemari, atau ke kolong meja. Usahanya kadang berhasil, kadang tidak.

Sayangnya, Chelsea kebanyakan hanya memangsa anak tikus. Jarang sekali saya melihat dia membawa seekor tikus besar. Anehnya lagi, anak tikus hasil buruannya itu tidak pernah dimakan melainkan diajak main. Setiap berhasil ditangkap, anak tikus itu ia lepaskan. Setelah lepas, ia kejar lagi. Begitu seterusnya. Sekilas, kelakuan Chelsea dan anak tikus buruannya itu mirip adegan di film Tom and Jerry. Anak dan keponakan saya paling senang melihat adegan itu. Bagi mereka, kelakuan Chelsea adalah sebuah hiburan. Saat anak tikus itu lepas, mereka tertawa. Sebaliknya, begitu Chelsea berhasil menangkapnya kembali, mereka bersorak.

Di sisi lain, kelakuan Chelsea juga memicu kehebohan dan kepanikan orang rumah. Seperti yang terjadi siang tadi saat dia kedapatan membawa seekor anak tikus di mulut. Begitu berhasil mendapat anak tikus, Chelsea malah memainkannya di ruang tamu. Tentu saja orang-orang rumah heboh. Apalagi setelah anak tikus itu sempat menghilang beberapa saat gara-gara berhasil kabur dari cengkraman Chelsea. Bodohnya lagi, setelah anak tikus itu hilang, Chelsea mengeong seperti meminta pertolongan. Kontan saja, Apo majikannya, ikut-ikutan mencari. Rupanya sang tikus tengah asyik bersembunyi di balik gorden ruang tamu.

Guna meredam kehebohan di rumah, Apo akhirnya berinisiatif mengeluarkan anak tikus itu dari ruang tamu. Di luar, Chelsea pun kembali asyik bercengkerama dengan sang anak tikus. Lama-lama, anak tikus itu mati kelelahan. Chelsea pun meninggalkannya. Dia melepas lelah persis di depan bangkai tikus.

Related Posts by Categories



1 komentar:

Hoki88 mengatakan...

Mantap infonya mbak

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra