TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

20 Februari 2007

Rumah Si Pitung Jadi Kafe

SIAPA tak kenal Si Pitung, pendekar asal Betawi yang melegenda. Konon, Si Pitung pernah tinggal di Kota Depok, tepatnya di salah satu gedung milik bangsawan asal Belanda, Cornelis Chastelein. Warga Depok lebih sering menyebut gedung tersebut rumah tua pondok Cina karena letaknya yang berada di Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji.

Sayangnya, sejak satu tahun yang lalu, bangunan tua yang berada di Jalan Margonda Raya tersebut sudah tidak ada. Gedung yang menjadi saksi sejarah Kota Depok sudah terkepung oleh sebuah mal megah bernama Margonda City. Memang, proyek pembangunan Margonda City tidak sampai menggusur gedung tersebut. Meski begitu, fungsi bangunan sudah berubah menjadi sebuah kafe.

“Sudah satu tahun yang lalu gedung tua ini berubah menjadi kafe, bertepatan dengan berdirinya Margonda City. Soal izin, kami sudah mengantonginya. Selain itu, kami juga sama sekali tidak mengubah arsitektur gedung, hanya ada sedikit renovasi di depan dan dalam ruangan,” kata Hafid, salah seorang pengelola kafe tersebut.

Menurut Hafid, gedung tua tersebut memang dikenal sebagai rumah Si Pitung. Tapi, kata Hafid, kebanyakan orang mengenalnya sebagai tempat main Si Pitung. Seiring berjalannya waktu, kata dia, gedung tua itu jadi sering dipakai lokasi syuting, termasuk film Si Pitung.

“Kita tidak menghilangkan aspek peninggalan zaman dulu. Tapi kita merevitalisasinya menjadi seperti ini. Selain itu, di dinding kafe juga terpampang sejumlah foto-foto gedung sejak zaman dulu, sehingga pengunjung kafe bisa mengetahui sejauh mana sejarah perkembangan gedung tua ini,” kata Hafid.

Memang, sejauh mata memangdang, di beberapa sudut kafe terlihat sejumlah foto-foto gedung sebelum berubah menjadi kafe. Selain itu, di beberapa tembok mal, terdapat pula sejumlah poster yang berisi penjelasan mengenai bangunan tua di Kota Depok, lengkap dengan cerita Depok Lama.

Nama Pondok Cina sendiri muncul lantaran daerah tersebut kerap dijadikan tempat berniaga salah satu etnis. Sebelumnya, Pondok Cina penuh denan pohon karet. Namun, daerah tersebut kemudian ditata ulang sehingga sebagian besar fungsi tata ruang lahan sepanjang Jalan Margonda Raya lebih mengarah pada komersialisasi.

Salah seorang warga yang tinggal di belakang Margo City, Edwin (56) mengatakan, saat ini peninggalan sejarah berupa bangunan tua memang sudah tidak ada. Yang masih tertinggal, lanjut Edwin, hanyalah hamparan kuburan Cina yang berada persis di belakang Margo City.

“Wah, sekarang bangunan tua itu sudah tidak ada lagi. Habis sama pembangunan Margo City. Sekarang yang tersisa tinggal hamparan kuburan Cina. Memang ada juga beberapa bangunan yang terbilang tua di daerah ini. Saya tidak tahu persis sebelumnya dipakai apa gedung tersebut. Tapi konon memang gedung tua ini pernah jadi tempat tinggal Si Pitung,” kata Edwin. (PK-5)

Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra