TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

KOMENTAR TERBARU

27 Agustus 2013

Benang Kusut Peredaran Senjata Ilegal

Barangkali ini lagu lama. Judulnya, bisnis senjata api ilegal di Cipacing. Seolah tak pernah lenyap, suara sumbangnya terdengar lagi. Kadang senyap sesaat, namun kembali tiba-tiba ramai. Begitu terus, kerap berulang meski tak tentu waktunya.

Awal pekan ini, kawasan perajin senapan angin di Kabupaten Sumedang itu lagi-lagi jadi sorotan. Polisi menggerebek sebuah tempat perakitan senjata api ilegal di sana. Senjata api rakitan, peluru, serta alat pembuat senjata disita, Minggu (25/8) dini hari.

Tak ada asap jika tak ada api. Penggerebekan itu rupanya dilakukan atas dasar pengembangan kasus penangkapan Aris (46). Dia, adalah tersangka pemilik ratusan amunisi dan senjata api di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Saat penangkapan, polisi menggeledah rumah kontrakan Aris di Jalan Semar Buntu RT 01/06 Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung, Sabtu (24/8). Di sana, polisi berhasil menemukan tiga dus berisi berbagai jenis peluru.

Cipacing memang seolah jadi langganan penggerebekan jika muncul kasus kepemilikan senjata api. Padahal, wilayah itu awalnya sekadar penghasil senapan angin. Sejauh mata memandang, di sana tersebar papan reklame senapan angin berbagai merek sohor di dunia.

Tahun lalu, Cipacing juga pernah digerebek Polda Metro Jaya. Polisi kala itu membongkar jaringan perdagangan senjata api terkait perampokan toko emas di Ciputat. Saat itu, pelaku perampokan mengaku mendapatkan senjata dari kawasan Cipacing.

Memang, sebagai tempat pembuatan senjata angin, sejumlah perajin kerap memanfaatkan keahliannya untuk membuat senjata api. Kualitasnya cukup bagus. Beberapa bahkan sulit dibedakan dengan senjata api buatan Amerika.

Toh, sejumlah perajin senapan angin di Cipacing kerap membantah membuat senjata api. Mereka berdalih, produksi senjata di sana sudah dikontrol koperasi. Sayangnya, image itu sudah kadung melekat, meski mungkin hanya ulah segelintir orang.

Senjata api ilegal memang kerap digunakan para pelaku kejahatan. Sayangnya, belum ada data pasti jumlah senjata api ilegal yang tersebar di masyarakat. Sebab, polisi sendiri masih sulit mempreteli masalah klasik yang timbul tenggelam tersebut.

Kini, yang dilakukan polisi saat ini baru sebatas berusaha mengontrol peredaran senjata ilegal. Caranya, menarik senjata berizin yang ada di tangan masyarakat sipil. Ini dilakukan agar orang tak sembarangan menggunakan senjata api.

Membongkar peredaran senjata ilegal bak mengurai benang kusut. Tak ada yang tahu ujung tombak jaringan, karena mereka tak saling mengenal. Ini pula barangkali yang menyulitkan aparat membabat habis jaringan peredaran senjata api ilegal.

Meski ibarat mengurai benang kusut, upaya menumpas peredaran senjata api ilegal harus dilakukan terus-menerus. Polisi pun harus terus mengawasi titik-titik lokasi yang diduga menjadi tempat penjualan senjata api ilegal. (*)


Related Posts by Categories



0 komentar:

Posting Komentar

Kabar Terpilih

Rida Farida, Nyaman setelah Berhijab

Di balik hijab selebritas Indonesia, tersimpan banyak cerita. Ada yang sekadar cari sensasi, tak sedikit mengejar popularitas. Namun, ti...

Standings provided by whatsthescore.com

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga Leo Putra